Belajar Bertani Di Kampung Agrowidya

Jadi kampung wisata agro
Belajar budidaya sayur, ikan, membuat biogas atau hanya sekadar jalan-jalan bisa datang ke Kampung Wisata Agrowidya.

Menjadikan wajah desa semakin cantik dan menarik, telah dilakukan warga Kampung Sinar Harapan, Rajabasa Raya, Lampung dengan menggandeng petani untuk mengembangkan lahan rumahnya lebih produktif.

Bahkan inisiatif itu, menjadikan kampung ini sebagai wahana wisata baru bagi pecinta kebun sayur dan budidaya ikan di wilayah Lampung dan sekitarnya. Kampung ini pun, telah diresmikan sebagai Kampung Wisata Agrowidya sejak 2016 sebagai wahana berwisata. Selain itu, untuk belajar budidaya tanaman sayuran dan budidaya ikan baik dengan cara konvensional, hidroponik maupun akuaponik.
Berbagai sistem pertanian diterapkan
Pun berbagai ide, inovasi dan kreatifitas tentang budidaya pertanian bisa dilihat langsung. Bahkan pengunjung bisa memanen sayuran segar ataupun ikan dari halaman petani. Pengunjung cukup mengganti dengan uang sebesar Rp 5.000 - Rp 15.000.

Beri Pengalaman Berkebun

Kampung wisata ini, banyak memberi pengalaman, memanjakan mata dan menyantaikan pikiran serta menyediakan tempat belajar tentang cara bercocok tanam dan budidaya ikan. Baik yang konvensional maupun system cara hidroponik atau akuaponik.

Ragam sayuran yang ditanam warga
Foto-foto : Tri Mardi Rasa
Para petani di Agrowidya juga yang terlibat pengelolaan telah membangun berbagai fasilitas bagi pengunjung yang ingin belajar tentang pertanian dan perikanan, membuat kompos dan mengolah kotoran sapi menjadi biogas. Serangkaian kegiatan meramaikan beberapa lokasi rumah belajar seperti rumah biogas, rumah padi, rumah cacing, rumah baung, rumah patin, rumah lele dan lain sebagainya.

Suyut, pengelola wilayah mengatakan, pengunjung tidak hanya berwisata dan berfoto tapi juga belajar hidroponik dan akuaponik. “Biasanya mereka ingin belajar memanfaatkan lahan rumahnya menanam sayuran dan bunga serta ikan untuk konsumsi sehari-hari,” ujarnya.

Kampung Wisata Agrowidya telah memberi dampak sangat baik bagi masyarakat. Sejak diresmikan masyarakat sudah mulai beranjak mandiri, memanfaatkan peluang dengan berdagang tanaman hias, sayuran segar, dan beragam dagangan lain untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. 

Suyut menyatakan, Kawasan ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi dan edukasi dan menjadi tempat belajar agribisnis. Dengan kunjungan yang dilakukan masyarakat turut mendongkrak ekonomi setempat. Sebab pelaku usaha bisa langsung menjual produk langsung ke pengunjung, selain mereka memasok kebutuhan beberapa pasar modern di wilayah Lampung dan sekitarnya. 

Tri Mardi Rasa

No comments: