Bantaran sungai jadi lebih asri |
Hal tersebut berkat penanganan banjir, mulai pembersihan sedimentasi sungai dan sampah dilkakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama warga. Saat itu, meski sudah dilakukan pembersihan sungai namun sedimen sungai masih banyak di sepanjang aliran sungai Citepus yang harus diangkat.
Tidak berhenti sampai di situ dibagian penahan pinggiran sungai (kirmir) pun harus ditinggikan dan diperbaiki agar tidak mudah terbawa air dan melongsorkan tanah bagian atas jika terjadi banjir. Kirmir diperbaiki dan diatasnya dipasang paranggong sepanjang 350 meter.
Tanah sedimen jadi media tanam |
Upaya warga inilah yang kemudian merubah wajah wilayah yang kumuh menjadi lebih cantik dan asri. Kegiatan urban farming ini pun berkembang dan warga semakin produktif. Para warga merawat tanaman-tanaman di atas kirmir hingga bisa dipanen dan sebagaian dijual.
Bahkan beberapa Warga RW 04, juga mengembangkan usaha dengan menjual tanamn hias, sayuran dan buah-buahan. Penghasilan tambahan pun di dapat dari usaha sampingan ini. Bahkan mereka semakin menyadari untuk menjaga kebersihan sepanjang bantaran sungai dengan menanam 300 jenis tanaman produktif seperti sayuran, buah dan tanaman herbal.
Warga manfaatkan ruang kosong
foto-foto : Istimewa
|
Wilayah RW04 telah bisa menghasilkan beragam sayuran untuk kebutuhan warganya seperti cabai, selada, tomat, pakcoy, golden melon, labu madu, blewah, brokoli, tanaman hias dan lain sebagainya.
Kegiatan yang dilakukan warga tersebut telah menarik perhatian banyak warga di wilayah lain, bahkan ada yang sengaja datang untuk melihat-lihat, mencoba meniru dan sekadar membeli sayuran segar hasil panen warga. Kini, wilayah RW 04 Padjajaran, Cicendo, Kota Bandung telah menjadi kampung berkebun yang asri.
Tri Mardi Rasa
No comments:
Post a Comment