Lorong Kumuh di Makasar Jadi Indah dan Asri

Beri dampak bagi ekologi lingkungan sekitar
Pemerintah kota Makasar terus berupaya menjadikan wajah kota Makasar semakin cantik. Satu di antaranya adalah menyebarkan virus bercocok tanam, melestarikan alam dan menjaga lingkungan kepada masyarakat urban Kota Makassar.

Upaya ini dilakukan dengan menggandeng pegiat komunitas berkebun yaitu Makasar Berkebun dan mengajak msayarakat berpartisipasi untuk mendukungnya. Melalui kegiatan berkebun di sekililing rumah warga, tentunya akan memberikan dampak yang baik pada ekologi lingkungan dan alam.
Urban farming berorintasi pada ketahanan pangan
Menurut Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berkebun di perkotaan ini mendorong kemandirian pangan keluarga dan meningkatkan penghasilan ekonomi, baik itu individu mapun keluarga. “urban farming ini menjadi upaya yang cukup bagus,” tandasnya.

Sesuai dengan kota-kota lain yang berorientasi pada ketahanan pangan yang handal. Untuk itu Pemkot Makassar mendukung penuh setiap kegiatan yang sejalan dengan program Makassarta Tidak Rantasa (MTR). 

Menurut Wahyuddin Mas’ud, Koordinator Makassar Berkebun, Urban farming juga mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas yang peduli pada lingkungan di kota Makasar. Komunitas ini juga menggunakan sayuran seperti cabai, bayam, kangkung, caisim, selada dan lain sebagainya sebagai tanaman untuk berkegiatan.

Satu diantaranya menggagas lorong kumuh di perkotaan menjadi lorong hijau dan asri  adalah bagian dari kegiatan yang sangat diharapkan warga kota. Kegiatan urban farming di Makassar juga memberikan edukasi pada warga mulai dari anak-anak hingga dewasa bagaimana memanfaatkan lahan sempit untuk berkebun.

Wahyuddin Mas’ud menjelaskan, sudah banyak anak-anak muda perkotaan yang tergerak untuk bertani sekaligus membuat ruang hijau di lorong gersang. Warga kota juga diajak untuk memanfaatkan bahan bekas berupa botol, ban, tong, kaleng dan lain-lain menjadi pot sebagai media tanam untuk berkebun. 

Sudah muai banyak yang tergerak berkebun
Dengan begitu tidak butuh banyak ruang untuk menanam berbagai jenis tanaman. Ide kreatif pun bermunculan sejalan dengan animo masyarakat untuk membuat asri wajah kotanya. 

Antusias warga tersambut dengan dibuatnya kebun percontohan oleh komonitas Makasar Berkebun di lima lokasi yaitu di Jalan Tanjung Bunga Makassar, AP Pettarani, Rumata Art Space, Kebun Coko Nuri, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji.

Kebun percontohan ini sekaligus menjadi kebun edukasi bagi siapa saja yang ingin belajar mengenai urban farming. Bahkan para ibu-ibu rumah tangga yang mendatangi kebun ini begitu bersemangat ingin menerapkany di rumahnya untuk menanam berbagai jenis tanaman sayur-sayuran.

Lokasi kebun percontohan ini juga mampu menjadi tempat bagi warga makasar untuk berbagi pengetahuan bertanam. Dampak positif lainnya, lingkungan kota akan menjadi asri dan indah. Urban farming menjadi solusi yang tepat membuat kawasan lebih hijau dengan beragam tanaman.

Tri Mardi Rasa

No comments: